Rabu, 21 Februari 2024 – PT LRT Jakarta menggelar seremoni kick off program Link and Match pada hari Rabu (21/02) di Stasiun Velodrome LRT Jakarta. Seremoni ini menandai komitmen LRT Jakarta dalam mendukung program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan skill dan kompetensi siswa guna relevansi pada pemenuhan kebutuhan industri masa kini. Adapun seremoni ini dihadiri oleh Ketua DPRD Komisi B Provinsi DKI Jakarta Ismail, Kepala Bidang Usaha Infrastruktur, Pariwisata, dan Kawasan BPBUMD Provinsi DKI Jakarta Budi Purnama, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Taga Rajagah, Bank DKI dan Politeknik Ketenagakerjaan selaku mitra program, serta jajaran Direksi LRT Jakarta dan PT Jakarta Propertindo (Perseroda) serta 14 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) DKI Jakarta.
Dalam sambutannya, Direktur Utama PT LRT Jakarta Hendri Saputra menyampaikan, “Program Link and Match ini merupakan wujud komitmen LRT Jakarta untuk memfasilitasi kebutuhan industri saat ini khususnya di bidang transportasi perkeretaapian, guna tersedianya lulusan-lulusan SMK yang terampil dan siap untuk memasuki dunia kerja,”
Hendri melanjutkan, pihaknya memahami pentingnya penguasaan siswa terhadap kondisi ril di dunia kerja. Oleh karena itu, LRT Jakarta siap membuka pintu bagi siswa untuk mengimplementasikan pembelajaran di sekolah serta mendapatkan pengalaman dunia kerja khususnya di industri transportasi perkeretaapian.
Senada dengan hal tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Taga Rajagah menyampaikan apresiasinya terhadap LRT Jakarta. “Kegiatan hari ini menjadi kesempatan berharga bagi SMK untuk menjawab tantangan dan peluang emas Link and Match dengan LRT Jakarta. Sinergi yang dibangun Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dengan LRT Jakarta merupakan wujud konkrit implementasi revitalisasi pendidikan vokasi yang selaras dengan kebutuhan industri,” ujarnya.
Taga menyebutkan bahwa Link and Match dilaksanakan secara holistik dan dua arah, baik oleh pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun industri. Dengan begitu, tercipta ekosistem yang kondusif dalam pencapaian kompetensi lulusan SMK yang kelak dapat terserap sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.
Seremoni ini merupakan langkah lanjutan dari penandatanganan komitmen LRT Jakarta dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta terhadap program Link and Match yang telah dilaksanakan pada beberapa waktu lalu. Langkah yang diambil LRT Jakarta merupakan upaya untuk memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan dan peluang di dunia kerja yang semakin kompleks.
***
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Sheila Indira Maharshi | Corporate Secretary PT LRT Jakarta
sheila.maharshi@lrtjakarta.co.id
Gedung MCC - Depo LRT Jakarta, Jl. Raya Kelapa Nias, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara – 14250
Tentang LRT Jakarta
PT LRT Jakarta merupakan anak usaha Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Perseroda) yang bertugas sebagai operator moda transportasi publik Jakarta yang ramah lingkungan, aman dan nyaman.
Memiliki visi menjadi solusi mobilitas publik terbaik di Indonesia, PT LRT Jakarta berupaya nyata memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang dengan rute sepanjang 5.8 km dari Velodrome, Rawamangun hingga Pegangsaan Dua, Kelapa Gading dengan enam stasiun jalur layang. Memiliki headway atau jarak tunggu kereta selama 10 menit, melayani Pelanggan setia LRT dimulai dari pukul 05.30 – 22.30 WIB.
(Ki-ka) Direktur Dukungan Bisnis PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Solihin, Kepala Bidang Usaha Infrastruktur, Pariwisata, dan Kawasan BPBUMD Provinsi DKI Jakarta Budi Purnama, Direktur Utama PT LRT Jakarta Hendri Saputra, Ketua DPRD Komisi B Provinsi DKI Jakarta Ismail, dan Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Taga Rajagah menekan tombol tanda kick off program Link and Match
PT LRT Jakarta menggelar seremoni kick off program Link and Match pada hari Rabu (21/02) di Stasiun Velodrome LRT Jakarta yang menandai komitmen Perusahaan dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan relevansi pembelajaran dengan industri kerja